Padahal sumber stress pada seseorang itu tersimpan di pikiran bawah sadar. Dengan Hipnoterapi pikiran bawah sadar bisa ditembus dan menemukan akar permasalahan yang tersimpan di pikiran bawah sadar.
Setelah menemukan akar permasalahannya dengan menggunakan teknik tertentu, klien akan dibimbing untuk menyelesaikan akar permasalahannya sehingga nantinya tidak berpengaruh negatif terhadap kehidupan mulai saat ini dan seterusnya.
Penelitian yang dilakukan oleh Prihantanto (2009) menunjukkan hasil yang sangat menakjubkan. Biasanya penyembuhan stress dibutuhkan waktu sampai 6 bulan. Namun dengan hipnoterapi, hanya membutuhkan waktu 2 jam stress bisa dihilangkan. Bahkan ada yang bisa disembuhkan hanya dengan hitungan menit.
Selain itu, berdasarkan bukti ilmiahmenurut American Psychological Association
(APA), Dictionary of Psychology edisi 2007 menunjukkan bahwa hipnoterapi dapat bermanfaat mengatasi manajemen rasa nyeri akut, merokok, gangguan kepribadian, phobia, trauma, dan sebagai terapi pendukung dalam beberapa penyakit lainnya.
Akan tetapi, penyembuhan melalui metode hipnoterapi ini belum banyak dikenal dan diketahui oleh masyarakat di Indonesia.
Sejak tahun 1958, hipnosis telah diakui di Amerika sebagai salah satu metode untuk kepentingan terapi. Di Eropa dan Amerika, konsep hipnosis sudah berubah sama sekali dan telah berkembang sangat pesat.
Banyak ilmuwan-ilmuwan yang meneliti fenomena hipnosis ini mulai dari Dr. James Braid, Freud, Jung, Dr. Milton H. Erickson, Dr. Dave Elman dan sebagainya.
Dari hasil penelitian mereka disimpulkan bahwa keadaan hipnosis atau disebut sebagai trance merupakan suatu keadaan dimana manusia sangat fokus pada suatu tindakan atau aktivitas yang sedang dilakukan dengan mengabaikan hal-hal lain yang bukan prioritasnya. Sehingga, apabila ada suatu masalah dapat dengan mudah diselesaikan.
Hipnoterapi umumnya dilakukan melalui 6 tahap, yaitu pengkajian (pre-talk), induksi, deepening, terapi piikiran, terminasi, dan swa-hipnosis.
Pada tahap induksi inilah klien dibawa masuk ke pikiran bawah sadarnya, kemudian pada tahap terapi pikiran terapis dapat memberikan keyakinan positif untuk menghilangkan stress pasca trauma yang dialami.
Melalui tahap-tahap hipnoterapi, klien yang mengalami stress pasca trauma tingkat sedang akan menurun dan klien dapat menjalani kehidupan lanjutnya dengan lebih baik.
Hipnoterapi cara ini diketahui dapat menetralisir ketegangan (stress) kehidupan yang dialami sehari-hari, dan merelaksasikan 3 unsur jiwa raga, yaitu: pikiran, hati, dan jiwa.
Ketika seseorang berada dalam kondisi ini, dan diperiksa dengan mesin EEG (Elektro-Ensefalo-Grafi) akan terlihat dominasi gelombang Alfa, yaitu gelombang setengah lingkaran (sinusoid, tumpul) dengan frekuensi 8 – 12 silkus perdetik.
Situasi yang akan dicapai seseorang dalam keadaan sangat tenang. Ini tak lain karena Hipnoterapi tidak saja memberikan sugesti semata yang mempercepat penyembuhan namun juga membawa seseorang kedalam kondisi nyaman mereka (trance). Sehingga dalam kenyamanan para hypnotherapist hebat mampu menyembuhkan dalam waktu yang sangat singkat.
Beberapa kaidah pokok yang bisa dipakai sebagai pertimbangan dalam sesi hypnotherapy adalah : Menggunakan bahasa positif, sesi sesi yang merujuk situasi informal, bahasa dan pengertian yang digunakan menyesuaikan umur dan tingkat kedewasaan klien.
Hipnoterapi bisa dilakukan lebih dari sekali, tergantung dari seberapa berat masalahnya. Tapi biasanya untuk masalah stres ringan dengan 1 atau 2 kali terapi, klien sudah bisa bebas dari stress.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan hipnoterapi adalah kemampuan seseorang untuk menerima sugesti atau tingkat suggestibility nya, harapan terhadap hipnoterapi (expectancy), kerjasama dengan hipnoterapistnya (rapport).
Namun, hipnoterapi akan lebih efektif bila diberikan di usia 7 tahun ke atas terutama karena anak pada usia ini sudah memahami bahasa verbal dan non verbal. Penelitian yang dilakukan oleh O‟Grady dan Hoffmann (1986), menguji efektivitas hipnosis dalam penatalaksanaan di bidang pediatrik (ilmu kedokteran anak).
Para peneliti ini melihat kasus di mana anak-anak menggunakan hipnosis. Memeriksa salah satu rumah sakit anak tertentu, mereka menemukan bahwa 5% dari anak-anak dirawat menggunakan hipnosis, ternyata menunjukan hasil yang menggembirakan untuk mengatasi gejala penyakit yang mereka punyai. Perubahan perilaku anak melalui psikoanalisis lebih efektif bila dikombinasikan dengan hipnoterapi.
Karena perilaku bersumber pada program pikiran bawah sadar. Sugesti positif hipnosis bekerja di tataran pikiran bawah sadar atau mereprogram pikiran bawah sadar anak sehingga perilaku negatif bisa bermutasi menjadi perilaku positif.
Stress pasca trauma umumnya terjadi selama 6 bulan. Gejalanya setiap fase atau setiap bulannya bisa berbeda-beda. Pada minggu-minggu awal, stress yang dialami biasanya masih dalam fase akut. Sehingga hipnoterapi belum bisa dilakukan pada fase ini, karena keadaan psikologis klien masih belum stabil.
Idealnya, hipnoterapi baru bisa dilakukan setelah fase akut berakhir, yaitu ketika klien sudah mampu fokus dan bisa diajak bekerjasama.
Tingkatan stress yang sesuai untuk hipnoterapi ini adalah pada tingkat sedang karena pada stress tingkat ini klien bisa bekerjasama dan keluhan yang dirasakan tidak akan banyak mempengaruhi fokus klien saat dilakukan terapi sehingga hipnoterapi yang dilakukan akan lebih efektif.
Klien bisa melakukan hipnoterapi sendiri di rumah, yaitu self hypnosis. Jika telah terampil melakukan metode ini, maka relaksasi akan mudah dicapai ketika kita mengalami stres.
Self – hypnosis sebenarnya bisa dilakukan kapan saja, dan dimana saja, oleh siapa saja. Meski begitu pada kasus-kasus tertentu seperti kekurangan gizi atau dehidrasi tetap harus diobati dengan dengan pengobatan medis lainnya.
Hipnoterapi takkan bermanfaat untuk kasus cacat tubuh, kelainan organ tertentu dan gangguan-gangguan sejenis lainnya. Selain itu hasil terapi akan sangat tergantung pada seberapa kooperatif sikap pasien, serta berat ringan kondisi penyakit yang diderita.
Hipnoterapi juga tidak perlu dilakukan apabila stress yang dialami klien bisa diselesaikan dengan family therapy, karena motivasi yang diberikan oleh keluarga sudah bisa membuat klien sembuh, kecuali hal itu belum cukup kuat maka hipnoterapi bisa dilakukan.